Kamis, 17 Oktober 2019

Flashback 2 Penjaga Counter Pulsa

Menjadi penjaga counter pulsa

Ditengah lamunan yang entah bagaimana tiba-tiba menghinggapi alam khayalku, aku pun tak tahu apa yang ada dalam pikirkanku, beberapa kali ku coba merangkai angan, mencari-cari gambaran, untuk menemukan ide-ide yang layak untuk ditulis diblog ini.

Sungguh nikmat aku rasakan saat ini, duduk termenung sambil ditemani secangkir kopi yang masih sedikit agak panas, karena kebetulan baru saja istriku tercinta membuatkan secangkir kopi hitam, kesukaanku.

Ku nikmati setiap teguk kopi hitam dalam cangkir berwarna putih, hingga tanpa sadar pikiranku kembali melayang jauh, membawa diriku ke alam khayalan, seolah-olah imajinasiku mengajak aku kembali memutar waktu yang pernah terlewati, peristiwa demi peristiwa dimasa lalu yang pernah terjadi, satu per satu kini mulai bermunculan dalam benakku.

Hingga lamunanku terhenti pada sebuah kenangan yang pernah terukir di tahun 2007, pengalaman saat aku baru saja berhenti bekerja dari salah satu perusahaan perakitan sepeda motor, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, karena kebetulan pada tahun itu kontrak kerjaku habis dan tidak diperpanjang lagi.

Dengan berakhirnya kontrak kerja diperusahaan tersebut, otomatis statusku berubah, dan aku kembali menyandang gelar pengangguran, gelar yang jelas sangat tidak di inginkan oleh setiap orang. Berbekal surat pengalaman kerja dari perusahaan sebelumnya, aku mencoba mengadu keberuntungan dengan mengirimkan surat lamaran kerja ke beberapa perusahaan ternama di Jakarta.

Mungkin karena nasib baik belum berpihak kepadaku, sehingga dari semua lamaran yang aku kirimkan tidak ada satupun perusahaan yang memberikan respon atas surat lamaranku, hingga aku ditawari kerja oleh salah seorang temanku yang memiliki usaha konter pulsa, kebetulan temanku ini ingin membuka cabang, dan membutuhkan pegawai untuk menjaga konternya.

Setelah punya pengalaman menjadi Tukang Rongsok, mulai saat itu aku memiliki prinsip untuk tidak pilih-pilih pekerjaan, yang penting halal dan insya allah berkah, maka pekerjaan apapun aku akan terima, selagi tidak ada pekerjaan yang lain, tetap lebih baik bekerja meskipun hasilnya sedikit, dari pada menganggur dan tidak ada penghasilan.

Maka tanpa pikir panjang langsung aku terima tawaran dari temanku, namun aku juga menjelaskan jika pekerjaan tersebut aku terima sambil menunggu panggilan kerja dari beberapa lamaran yang aku kirimkan, artinya jika sewaktu-waktu aku diterima kerja, otomatis aku berhenti kerja dari counternya, dan temanku pun setuju.

Hari demi hari terus berganti tanpa terasa 10 bulan aku menjadi penjaga counter, dan dalam waktu 10 bulan tersebut tidak ada satupun surat lamaran yang aku kirimkan mendapat balasan. Aku Pun tetap berbesar hati dan menerima jika mungkin jalan rezekiku 10 bulan ini memang dengan menjadi penjaga counter.

Selalu ada hikmah dan pelajaran dari setiap pengalaman yang kita alami, begitu juga dengan menjadi penjaga counter, ada banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang bisa aku ambil dan aku jadikan sebagai bekal menyongsong masa depan.

Aku belajar bagaimana melayani pelanggan, bagaimana membuat pelanggan merasa nyaman dan tetap akan kembali lagi, karena persaingan semakin ketat dan semakin banyak usaha-usaha yang sama bermunculan, sehingga aku dituntut agar bisa bersaing dan menjaga agar counter tersebut jangan sampai sepi pelanggan.

Mulai dengan bersikap ramah kepada pembeli, menjawab semua pertanyaan dan keluhan pembeli dengan sabar, buka lebih pagi dan tutup lebih malam dibandingkan dengan counter yang lain.


Alhamdulilah semua usaha dan kerja kerasku tidak sia-sia, dalam waktu 10 bulan counter tersebut menunjukan perkembangan yang sangat baik, dan berimbas pada gaji serta uang makan yang diberikan oleh bosku sekaligus temanku.


Dan dari pengalaman ini, meski hanya 10 bulan saja aku menjadi penjaga counter pulsa, karena awal 2008 aku diminta orang tuaku untuk pulang kampung ke jawa tengah, membantu pekerjaan mereka di rumah.


Namun dari waktu yang terbilang singkat tersebut, aku bisa belajar bagaimana membuka dan menjalankan usaha, bahkan sampai sekarangpun aku masih tetap berjualan pulsa, meski tidak membuka counter dan hanya sebagai sambilan di samping pekerjaan utama saya sebagai Tukang Tambal Ban.


Mungkin ini saja sedikit pengalaman sebagai penjaga counter pulsa yang dapat aku tulis pada postingan kali ini, karena hampir tidak mungkin bisa aku bahas semuanya dalam satu postingan.


Di Lain waktu, di lain kesempatan dan di lain postingan, insya allah mungkin bisa aku tulis lagi tentang kenangan dan pengalaman sebagai penjaga counter pulsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar